FAKTANYA Persib Bandung adalah klub dengan jumlah suporter terbesar di
Indonesia dan bahkan salah satu di Asia. Suporter Maung Bandung diyakini
sudah bukan dalam hitungan ribu, tapi jutaan.
Beberapa fakta menunjukkan hal itu, lihat saja jumlah fan page dengan nama akun Persib Bandung yang memiliki lebih dari 1.7 juta penggemar. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan Sriwijaya FC sekitar 600 ribu penggemar.
Begitu juga jika perbandingannya dialihkan dengan Persija Jakarta yang suporternya selama ini dikenal kerap bentrok dengan suporter Persib. Di dunia maya, Macan Kemayoran hanya digemari dengan 300 ribu penggemar.
Fakta lainnya adalah kehadiran suporter Maung Bandung di setiap laga tandang. Mereka selalu hadir dengan atau tanpa atribut berbau Maung Bandung.
Melihat semua fakta yang ada, tak mengherankan jika perkembangan kelompok suporter Persib sangat pesat, tidak hanya kelompok-kelompok besar seperti Viking atau Bomber saja. Belakangan tak sedikit bermunculan kelompok-kelompok baru meski masih berstatus minoritas
Mereka hadir dengan mengusung idealisme tersendiri yang tentunya satu visi dan misi yang sama, yaitu loyalitas total untuk Maung Bandung.
Ultras TS1 (Taman Sari 1) merupakan satu dari sekian banyak kelompok suporter yang terbilang minor namun memiliki kecintaan serta kesetiaan yang tidak minor kepada Persib. Kehadiran mereka bukan saja hanya mengandalkan sebuah fanatisme, namun juga idealisme yang kuat.
Kelompok ini lahir dari sebuah pergerakkan mahasiswa di Universitas Islam Bandung (Unisba) tahun 1999 yang menyatakan tidak memihak terhadap kelompok suporter manapun.
Karena kecintaan serta kesetiaan yang tinggi kepada Persib, mahasiswa Unisba ini menyatakan sebagai pendukung Persib yang berdiri tanpa embel-embel apapun. Pada awal berdiri kelompok ini beranggotakan 8 orang, kini jumlah anggotanya sudah mencapai sekitar 50 orang lebih dan mayoritas merupakan mahasiswa Unisba.
"Ultras sebenarnya berdiri dari tahun 1999-2000an, awalnya anak-anak di Unisba tidak mau ada front harus ikut ke kubu (kelompok suporter persib) manapun" ujar Aries, pendiri Ultras TS1 kepada persibholic.com ketika ditemui di kampus Unisba Jalan Tamansari, Kota Bandung, Selasa (18/20/2011).
Ultras TS1 pun berani menyatakan mereka berbeda dengan kelompok-kelompok suporter Persib yang lain. Perbedaannya terletak dari cara pandang terhadap persib atau bahkan kelompok-kelompok suporter tim lain. Mereka bersifat terbuka terhadap kelompok tim lain diluar pendukung Persib, meskipun mereka pada dasarnya mendukung penuh Persib.
"Kami jelas beda, secara kelompok kami murni tidak mengagungkan diri. Ultras TS1 juga wadah buat kelompok suporter selain Persib, meski kita sebagian besar pendukung Persib tapi kita juga jadi tempat sharing mahasiswa lain yang suka klub daerah masing-masing," jelas Aries.
"Kita juga militan kepada Persib dengan cara kita sendiri, Ultras itu tidak terlihat, tapi kami berusaha mendukung Persib dengan cara kami sendiri" lanjut Aries.
Ketika disinggung mengenai perbedaan secara identitas antara Ultras TS1 dengan kelompok suporter Persib yang lain, Aries menjelaskan bahwa Ultras memiliki identitas tersendiri dengan ciri khas mereka yang casual, tanpa mengenakan atribut yang serba biru seperti khas Persib.
Hal tersebut dilakukan karena mereka ingin menyatakan sikap bahwa mencintai persib itu tidak selalu dicirikan oleh pakem persib, karena cinta dan atribut Persib yang sesungguhnya itu berada didalam hati, atribut yang dikenakan pada penampilan hanyalah ekspresi dari kecintaan tersebut.
"Kami berdandan secara casual seperti para hooligan Eropa timur atau inggris, menggunakan penutup muka berwarna merah hitam yang berarti perlawanan, dan warna biru persib hanya tersemat dihati," jelas pria yang memiliki postur badan tinggi besar ini.
Melihat ciri khas yang 'berbeda' tersebut tidak membuat Ultras kemudian dipandang miring oleh kelompok suporter persib yang lain seperti Viking dan Bomber, justru sejauh ini Ultras sering melakukan koordinasi dengan mereka sehingga sampai saat ini hubungan antara Ultras dan kelompok suporter persib lainnya berjalan secara harmonis.
Selain itu, Ultras menyatakan bahwa mereka bukanlah organisasi dengan sebuah kepengurusan, atau bahkan peraturan dasar seperti organisasi pada umumnya, Ultras TS1 adalah komunitas independen dengan sistem kekeluargaan, maka tidak heran jika di internal Ultras semua berasa seperti keluarga.
"Ultras disini bukan organisasi yang ada AD/ART, kami sama-sama suka Persib, sama-sama mencintai Persib, tidak ada perbedaan antara pengurus dan anggota, Ultras itu di hati, sama-sama penempatan dengan persib dihati, kami berjalan bersama, tegak dalam kebanggaan kepada Persib" ujar Aries.
Terakhir, mereka menyatakan bahwa siapapun bisa bergabung bersama Ultras TS1, tanpa ada syarat apapun asalkan memiliki pandangan yang sama yaitu cinta dan bangga kepada Persib Bandung. Bahkan apabila ada yang berminat untuk bergabung, Ultras TS1 akan memberikan sebuah syal penutup muka yang menjadi ciri khas penampilan mereka secara cuma-cuma.
source persibholic
Beberapa fakta menunjukkan hal itu, lihat saja jumlah fan page dengan nama akun Persib Bandung yang memiliki lebih dari 1.7 juta penggemar. Jumlah ini jauh lebih banyak dibandingkan Sriwijaya FC sekitar 600 ribu penggemar.
Begitu juga jika perbandingannya dialihkan dengan Persija Jakarta yang suporternya selama ini dikenal kerap bentrok dengan suporter Persib. Di dunia maya, Macan Kemayoran hanya digemari dengan 300 ribu penggemar.
Fakta lainnya adalah kehadiran suporter Maung Bandung di setiap laga tandang. Mereka selalu hadir dengan atau tanpa atribut berbau Maung Bandung.
Melihat semua fakta yang ada, tak mengherankan jika perkembangan kelompok suporter Persib sangat pesat, tidak hanya kelompok-kelompok besar seperti Viking atau Bomber saja. Belakangan tak sedikit bermunculan kelompok-kelompok baru meski masih berstatus minoritas
Mereka hadir dengan mengusung idealisme tersendiri yang tentunya satu visi dan misi yang sama, yaitu loyalitas total untuk Maung Bandung.
Ultras TS1 (Taman Sari 1) merupakan satu dari sekian banyak kelompok suporter yang terbilang minor namun memiliki kecintaan serta kesetiaan yang tidak minor kepada Persib. Kehadiran mereka bukan saja hanya mengandalkan sebuah fanatisme, namun juga idealisme yang kuat.
Kelompok ini lahir dari sebuah pergerakkan mahasiswa di Universitas Islam Bandung (Unisba) tahun 1999 yang menyatakan tidak memihak terhadap kelompok suporter manapun.
Karena kecintaan serta kesetiaan yang tinggi kepada Persib, mahasiswa Unisba ini menyatakan sebagai pendukung Persib yang berdiri tanpa embel-embel apapun. Pada awal berdiri kelompok ini beranggotakan 8 orang, kini jumlah anggotanya sudah mencapai sekitar 50 orang lebih dan mayoritas merupakan mahasiswa Unisba.
"Ultras sebenarnya berdiri dari tahun 1999-2000an, awalnya anak-anak di Unisba tidak mau ada front harus ikut ke kubu (kelompok suporter persib) manapun" ujar Aries, pendiri Ultras TS1 kepada persibholic.com ketika ditemui di kampus Unisba Jalan Tamansari, Kota Bandung, Selasa (18/20/2011).
Ultras TS1 pun berani menyatakan mereka berbeda dengan kelompok-kelompok suporter Persib yang lain. Perbedaannya terletak dari cara pandang terhadap persib atau bahkan kelompok-kelompok suporter tim lain. Mereka bersifat terbuka terhadap kelompok tim lain diluar pendukung Persib, meskipun mereka pada dasarnya mendukung penuh Persib.
"Kami jelas beda, secara kelompok kami murni tidak mengagungkan diri. Ultras TS1 juga wadah buat kelompok suporter selain Persib, meski kita sebagian besar pendukung Persib tapi kita juga jadi tempat sharing mahasiswa lain yang suka klub daerah masing-masing," jelas Aries.
"Kita juga militan kepada Persib dengan cara kita sendiri, Ultras itu tidak terlihat, tapi kami berusaha mendukung Persib dengan cara kami sendiri" lanjut Aries.
Ketika disinggung mengenai perbedaan secara identitas antara Ultras TS1 dengan kelompok suporter Persib yang lain, Aries menjelaskan bahwa Ultras memiliki identitas tersendiri dengan ciri khas mereka yang casual, tanpa mengenakan atribut yang serba biru seperti khas Persib.
Hal tersebut dilakukan karena mereka ingin menyatakan sikap bahwa mencintai persib itu tidak selalu dicirikan oleh pakem persib, karena cinta dan atribut Persib yang sesungguhnya itu berada didalam hati, atribut yang dikenakan pada penampilan hanyalah ekspresi dari kecintaan tersebut.
"Kami berdandan secara casual seperti para hooligan Eropa timur atau inggris, menggunakan penutup muka berwarna merah hitam yang berarti perlawanan, dan warna biru persib hanya tersemat dihati," jelas pria yang memiliki postur badan tinggi besar ini.
Melihat ciri khas yang 'berbeda' tersebut tidak membuat Ultras kemudian dipandang miring oleh kelompok suporter persib yang lain seperti Viking dan Bomber, justru sejauh ini Ultras sering melakukan koordinasi dengan mereka sehingga sampai saat ini hubungan antara Ultras dan kelompok suporter persib lainnya berjalan secara harmonis.
Selain itu, Ultras menyatakan bahwa mereka bukanlah organisasi dengan sebuah kepengurusan, atau bahkan peraturan dasar seperti organisasi pada umumnya, Ultras TS1 adalah komunitas independen dengan sistem kekeluargaan, maka tidak heran jika di internal Ultras semua berasa seperti keluarga.
"Ultras disini bukan organisasi yang ada AD/ART, kami sama-sama suka Persib, sama-sama mencintai Persib, tidak ada perbedaan antara pengurus dan anggota, Ultras itu di hati, sama-sama penempatan dengan persib dihati, kami berjalan bersama, tegak dalam kebanggaan kepada Persib" ujar Aries.
Terakhir, mereka menyatakan bahwa siapapun bisa bergabung bersama Ultras TS1, tanpa ada syarat apapun asalkan memiliki pandangan yang sama yaitu cinta dan bangga kepada Persib Bandung. Bahkan apabila ada yang berminat untuk bergabung, Ultras TS1 akan memberikan sebuah syal penutup muka yang menjadi ciri khas penampilan mereka secara cuma-cuma.
source persibholic
Komentar